Suara.com - Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC) mengungkap hasil survei elektabilitas partai NasDem masih di bawah lima persen. Deklarasi terhadap Anies Baswedan menurutnya belum memberikan dampak yang signifikan terhadap meningkatnya suara dukungan terhadap NasDem.
Hal ini disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, berdasar hasil survei teranyarnya. Menurutnya, hal serupa juga terjadi pada Gerindra yang telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
"Efek deklarasi capres tersebut sejauh ini tidak terlihat punya dampak yang signifikan," kata Deni dalam keterangannya, Minggu (18/12/2022).
Berdasar hasil survei SMRC, persentase dukungan terhadap NasDem hanya berkisar 3,2 persen. Bahkan, posisi NasDem tersebut masih di bawah Perindo yang merupakan partai non parlemen.
Baca Juga: Safari Politik Keliling Indonesia Ramai Dikritik, Anies Baswedan: Kebebasan Mengungkapkan Pendapat
Padahal setelah dideklarasikan oleh Ketum Surya Paloh, Anies sudah dibawa ke sejumlah daerah oleh Nasdem untuk dikenalkan.
Sedangkan posisi, Gerindra berada di urutan ketiga di bawah PDIP dan Golkar.
"Belum ada indikasi suara Gerindra dan NasDem menjadi lebih kuat dibanding hasil Pemilu 2019," ungkapnya.
PDIP Teratas
SMRC baru saja merilis hasil survei teranyar terkait elektabilitas partai peserta Pemilu 2024. Berdasar hasil survei tersebut, PDI Perjuangan atau PDIP diklaim masih berada di posisi pertama dengan angka persentase dukungan mencapai 24,1 persen.
Baca Juga: Gak Sempat Foto Bersama Saat Pernikahan Kaesang dan Erina, Anies Baswedan: Saya Semula Mau.....
Deni menyebut di posisi kedua diduduki Golkar dengan angka persentase dukungan sebesar 9,4 persen. Sedangkan di posisi ketiga ditempati Gerindra dengan dukungan mencapai 8,9 persen.
"Jika Pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 24,1 persen; disusul Golkar 9,4 persen; Gerindra 8,9 persen; Demokrat 8,9 persen; PKS 6,2 persen; PKB 6,1 persen; Perindo 4,6 persen; Nasdem 3,2 persen; PPP 2,9 persen; dan PAN 1,7 persen. Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen," tutur Deni.
Apabila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 lalu, lanjut Deni, persentase angka dukungan terhadap PDIP dan Demokrat mengalami peningkatan. Sedangkan partai lain cenderung mengalami penurunan.
"Dibanding hasil Pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil," jelasnya.
Kendati begitu, Deni menegaskan setiap partai politik masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitasnya. Sebab dari hasil survei yang dilakukan, masih ada sekitar 20,9 persen responden yang belum menentukan pilihan.
"Kecenderungannya proporsisi undecided voters akan berkurang ketika sudah memasuki masa kampanye," ungkapnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan SMRC pada 3 hingga 11 Desember 2022 dengan melibatkan 1.220 responden berkategori warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Adapun, margin of error survei tersebut berkisar ± 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.